Catatan Perhatian Untuk Perguruan Tinggi Di Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko
Oleh: Muhammad Fakhri
Di era disrupsi dan kompetisi global saat ini.
Peran perguruan tinggi sebagai penghasil sumber daya manusia unggul menjadi sangat krusial. Tak terkecuali bagi Kabupaten Sarolangun.
Kabupaten yang bermekaran pada 1999 silam tersebut masuk dalam notabane Daerah yang sedang berkembang dan memiliki potensi besar dalam sektor Pendidikan.
Mantan Ketua KPU Sarolangun Muhammad Fakhri menilai, Daya saing perguruan tinggi di daerah ini perlu mendapat perhatian serius agar bisa sejajar dengan kampus-kampus lain di tingkat regional maupun nasional.
"Peningkatan daya saing perguruan tinggi sangat penting karena menyangkut masa depan pendidikan dan pembangunan daerah. Bila perguruan tinggi di Sarolangun tertinggal dalam kualitas, maka akan sulit bagi daerah ini mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 dan era kecerdasan buatan," kata dia menilai.
Tak luput, ia juga membeberkan beberapa tantangan yang dihadapi seperti minimnya fasilitas dan teknologi penunjang pembelajaran, terbatasnya tenaga pengajar yang berkualifikasi tinggi, kurikulum yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan kebutuhan dunia kerja, kurangnya jejaring kerja sama nasional dan internasional serta masih rendahnya partisipasi masyarakat dan dunia industri dalam mendukung pendidikan tinggi.
"Jika tantangan-tantangan ini tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada rendahnya mutu lulusan. Lemahnya daya serap kerja dan kurangnya kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan daerah serta solusi dan strategi yang ditawarkan," pandangnya menilai.
Tak mau berbelit pada persoalan, Fakhri memberikan wejangan yang mesti diterapkan Kampus di Sarolangun antara lain sebagai berikut.
1. Reformasi Kurikulum yang Responsif
Kurikulum harus dirancang berbasis pada kebutuhan dunia kerja dan dinamika sosial masyarakat. Pendekatan berbasis project-based learning, kewirausahaan, serta integrasi teknologi informasi harus menjadi bagian dari proses belajar. Mahasiswa juga perlu dibekali kemampuan berpikir kritis dan kolaboratif.
2. Peningkatan Kualitas Dosen dan Tenaga Pendidik
Program pengembangan kompetensi dosen melalui studi lanjut (S3), pelatihan metodologi pembelajaran, dan peningkatan publikasi ilmiah perlu diperkuat. Dosen yang berkualitas akan melahirkan pembelajaran yang berkualitas pula.
3. Penguatan Infrastruktur dan Digitalisasi Kampus
Perguruan tinggi harus memperkuat infrastruktur seperti laboratorium, perpustakaan digital, dan ruang belajar berbasis teknologi. Selain itu, sistem akademik berbasis digital akan meningkatkan efisiensi layanan dan memperluas akses belajar mahasiswa.
4. Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Pemerintah
Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan dunia usaha sangat diperlukan dalam pengembangan riset terapan, program magang, serta penyelarasan kebutuhan kerja. Dengan dukungan bersama, kampus bisa lebih adaptif terhadap tantangan zaman.
5. Internasionalisasi dan Peningkatan Branding Kampus
Meski berada di daerah, kampus di Sarolangun dapat menjalin kerja sama luar negeri, mengikuti forum internasional, dan membuka peluang program pertukaran. Selain itu, promosi melalui media sosial, website kampus, dan publikasi kegiatan juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
6. Pemanfaatan Potensi Lokal sebagai Ciri Khas
Potensi sumber daya alam dan budaya lokal bisa dijadikan sebagai basis riset, inovasi, dan pengabdian masyarakat. Hal ini akan membangun identitas kampus sekaligus memberikan solusi langsung bagi masalah di lingkungan sekitar.
Di akhir pandangan nya, Peningkatan daya saing harus mendapat uluran tangan dari seluruh Stakholder terkait. Tak terkecuali Pimpinan Daerah.
Guna nya, Agar bisa mengorbit generasi yang terampil unggul menuju Sarolangun Maju.
Meningkatkan daya saing perguruan tinggi di Kabupaten Sarolangun bukan tugas satu pihak, melainkan kolaborasi antara kampus, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Dengan strategi yang tepat dan komitmen bersama, kampus-kampus di Sarolangun tidak hanya mampu bersaing secara regional, tetapi juga berperan aktif dalam pembangunan daerah dan mencetak generasi unggul untuk Indonesia masa depan.
Penulis adalah penggiat pendidikan dan pemerhati pembangunan daerah di Kabupaten Sarolangun.
Post a Comment